Rabu, 25 September 2013

Pemahaman 1: Filsafat Secara Umum




Assalamu'alaikum wr. wb.

Okky Riswandha Imawan (13709251050), PPs UNY, P. Mat. 2013, Kelas D.
 

FILSAFAT SECARA UMUM

Menurut orang yunani filsafat berarti olah pikir. “Kenapa manusia berfilsafat?” dapat diartikan “kenapa manusia berpikir?.”  Andai manusia tidak berpikir maka manusia hanya akan bercinta dan berperang. Ketika situasi dan kondisi nyaman maka manusia akan bercinta, akan tetapi jika dalam keadaan tidak nyaman maka manusia akan menghalalkan segala cara, berperang untuk mendapatkan kenikmatan yang diinginkan. Andai manusia tidak punya perasaan maka manusia hanya memikirkan jalan hidupnya, bagaimana agar dapat mempertahankan hidupnya, tidak perduli dengan keadaan orang lain, bahkan tidak memperdulikan kebutuhan kejiwaan diri sendiri.
Esensi dari filsafat adalah mengadakan sesuatu yang mungkin ada menjadi ada. Landasan utama para filosof adalah mengubah mitos menjadi logos. Mitos adalah segala sesuatu yang dipercayai orang yang kebenarannya belum diakui secara universal, sedangkan logos adalah ilmu pengetahuan yang pasti kebenarannya dan diakui secara universal.
Filsafat pertama adalah filsafat alam. Objek dari filsafat alam adalah benda-benda di sekitar kita. Para filosof mencoba mencari asal usul dunia, asal usul manusia, dan lain sebagainya, untuk mendapatkan pengetahuan yang sebenarnya yang dapat diakui secara universal. Akan tetapi akal manusia terbatas, alat indera manusia terbatas, sehingga pengetahuan yang dimiliki manusia pun terbatas. Manusia tidak akan mampu menjelaskan hal-hal yang merupakan rahasia Allah SWT.
Kajian filsafat sangat luas mencakup segala yang ada dan yang mungkin ada. Akan tetapi filsafat harus berhenti di depan area spiritual. Contohnya, ketika berdoa kita harus hentikan pikiran kita, agar tidak menodai usaha kita untuk ikhlas dalam berkomunikasi dengan Allah SWT.
Filsafat mengkomunikasikan antara dimensi yang satu dan dimensi lainnya dengan bahasa analog. Bahasa analog adalah bahasa metafisik. Contohnya, di balik sebuah nama terdapat makna, makna dari nama tersebut adalah relatif terhadap ruang dan waktu. Karena filsafat menggunakan bahasa analog, maka filsafat terkadang sulit dimengerti. Karena filsafat sulit dipahami, maka kita harus mengendalikan filsafat dengan spiritual, agar kita tidak tersesat.
Berfilsafat adalah urusan masing-masing, karena setiap individu adalah berbeda. Filsafatku adalah filsafatku, dan filsafatmu adalah filsafatmu. Selain itu filsafat adalah hidup, juga filsafat dapat dikenakan pada benda mati. Ketika dikenakan pada benda mati, yang berfilsafat adalah subjeknya.
Pertanyaan spiritual lebih cocok dijawab dengan spiritual pula. Akan tetapi pertanyaan spiritual pun dapat dijawab dengan pendekatan filsafat. Objek filsafat adalah yang ada dan yang mungkin ada. Contohnya, seperti dalam ranah spiritual, secara filsafat, neraka pun dinyatakan ada, Artinya ada dalam pikiran kita, kita mengakui keberadaan neraka baik dengan membaca, mendengar, dan lain sebagainya. Dalam filsafat, apa yang ada adalah apa yang dapat di tangkap atau dirasakan oleh alat indera.
Filsafat memiliki tiga pilar, yaitu ontologi(hakekat), epistemologi(ilmu cara), dan aksiologi(etika dan estetika). Filsafat juga memiliki rumus, yang disebut dengan hukum, yaitu hukum identitas dan hukum kontradiksi. Jawaban pertanyaan filsafat selalu relatif. Tidak ada seorang pun yang tahu dirinya sendiri, karena seseorang relatif terhadap ruang dan waktu. Jangankan orangnya, nama orangnya pun relatif terhadap ruang dan waktu.
Filsafat adalah usaha dan doa. Agar pandai berfilsafat cara yang dapat dilakukan adalah banyak membaca bacaan mengenai filsafat. Filsafat itu harmoni, selaras, dan hidup. Penyakit berfilsafat adalah rasa malas, malas membaca, malas berusaha untuk mempelajari filsafat, dan lain sebagainya. Ada pula tingkatan dalam berfilsafat. Sebagai analogi adalah setiap individu di dalam suatu kelas memiliki nilai ujian yang berlainan antara satu dan lainnya, Nilai-nilai ujian tersebut bertingkat dari rendah ke tinggi.

Terimakasih kepada Pak Marsigit dan teman-teman karena berkenan membaca dan mengomentari tulisan saya. Mohon maaf jika saya melakukan kesalahan.